Senin, 23 November 2015

Manajemen keuangan Internasioanal



BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation yang lazim disebut MNC). Perusahaan multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki oleh kaum kapitalis global yang pusatnya di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, Perancis, dan Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim disebut konglomerat global atau kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara, bangsa, tanah air, dalam mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-perusahaan tersebut menguasai ekonomi dunia, dan menguasai ekonomi negara-negara sedang berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Tujuan mereka yang utama adalah mencari keuntungan. Manajemen Keuangan Internasional atau MKI menurut Hamdy Hady (2010:3) adalah ilmu dan seni yang merupakan bagian dari ekonomi internasional yang mempelajari dan menganalisis pengelolaan fungsi POAC (Planing, Organizing, Actuating and Controlling ) sumber daya keuangan unit makro ekonomi (Negara/ Pemerintah) dan unit mikro ekonomi (Perusahaan/ Organisasi/ Perorangan) khususnya berkenaan dengan pengaruh flutuasi kurs valas terhadap aktivitas ekonomi keuangan internasional (ekspor-impor, investasipembiayaan- anggaran-pendapatan, asuransi-lindung nilai, laporan keuangan, dan kinerja keuangan

  1. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Manajemen bisnis Internasional di Indonesia, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut
  1. Isu-isu keuangan dalam bisnis internasional?
  2. Bagaimana mengelola resiko nilai tukar?
  3. Darimana penganggaran modal Internasional?
  4. Serta sumber-sumber Investasi di Internasional


  1. TUJUAN
Agar pembaca mengetahui ruang lingkup manajemen internasional serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  ISU-ISU KEUANGAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Dalam setiap transaksi bisnis,pembeli dan penjual harus menegosiasikan dan mencapai perjanjian atas isu-isu mendasar seperti harga,kuantitas dan tanggal pengiriman
Perusahaan Internasional menghadapi tantangan yang jauh lebih komplek dibandingkan dengan perusahaan domestik. Dalam setiap transaksi bisnis, yang melibatkan pembeli dan penjual dari dua negara, beberapa isu yang akan muncul :
  1. Mata uang mana yang akan dipakai untuk bertransaksi
  2. Kapan dan bagaimana mengecek kredit
  3. Bentuk pembayaran apa yang akan dipakai
  4. Bagaimana mengatur pembiayaan

  1. Pilihan mata uang
Salah satu masalah unik bagi bisnis internasional adalah memilih mata uang mana yang digunakan untuk bertransaksi.
  1. Eksportir dan Importir biasanya memiliki pilihan yang jelas dan bertentangan dalam
    menentukan mata uang yang akan dipakai.
  2. Eksportir, biasanya lebih suka dengan mata uangnya
  3. Importir, biasanya lebih suka dengan negaranya
  4. Eksportir dan Importir memilih memakai uang ketiga

Di beberapa industri, satu mata uang biasanya dipakai untuk melaksanakan transaksi komersial. Transaksi komersial adalah pertukaran yang melibatkan semacam pembayaran untuk barang atau jasa. Jenis transaksi biasanya diatur oleh hukum komersial dan harus mengikuti pedoman tertentu. Ada banyak bentuk transaksi bisnis, termasuk yang terjadi antara dua usaha terpisah, konsumen dan bisnis, antara divisi internal perusahaan dan antara dua konsumen individu. Misalnya 91% ekspor thailand memakai faktur dalam dolar Amerika.
  1. PENGECEKAN KREDIT
Isu keuangan penting lainnya dalam perdagangan internasional adalah bonafiditas dari importir (Pembeli). Indikasinya adalah kehandalan (reliability), maupun kejujuran (trustwortiness). Untuk pembeli yang mempunyai potensi resiko besar, maka penjual dapat meminta bentuk pembayaran yang dapat mengurangi resiko kredit.
Dalam transaksi komersial akan bijaksana untuk memeriksa peringkat kredit pelanggan. Perusahaan  memiliki mekannisme yang sederhana dan murah dalam melakukan transaksi bisnis domestik misalnya amerika utara perusahaan bisa meminta referensi kredit tentang informasi kredit, seperti Dun&Bradstreet. Bankir eksportir di dalam negeri sering memperoleh informasi kredit pelanggan luar negeri melalui cabang bank di luar negeri atau melalui  bank koresponden sehingga eksportir tidak perlu bingung untuk mendapatkan informasi2 tersebut.
  1. METODE PEMBAYARAN
Pihak yang terlibat dalam transaksi internasional biasanya menegosiasikan metode pembayaran berdasarkan penilaian eksportir tentang kelayakan kredit (creditworthiness) importir dan norma norma dalam industri mereka.Banyak bentuk pembayaran yang dilakukan dalam perdagangan internasional, seperti :
-Payment in advance,
- Open account
- Documentary Collection
- Letter of Credit
- Countertrade

Payment in advance
adalah metode pembayaran yang paling aman dari prekspektif eksportir.eksportir menerima uang dari importir sebelum mengirimkanbarangnya, dalam hal ini eksportir bisa mengurangi resiko danmembantu modal kerja. Namun dari perspektif importir tidak menyukai metode ini karena menhentikan penggunaan kas sebelum barangditerima, disamping masalah resioko jika eksportir gagal mengirim barang dengan kontrak penjualan karena alasan tersebut eksportir yang mendesak untuk memakai pembayaran  di muka rentan akan kehilangan penjualan pada para pesaingnya yang mau menawarkan persyaratan pembayaran yang lebih menarik. Namun, pembayaran di muka akan menjadi bentuk yang lebih disukai jika importir  memiliki resiko kredit yang besar.

Open account
Adalah pembayaran dimana barang dikirimkan  oleh eksportir diterima importir sebelum pembayaran.eksportir kemudian memberikan tagihan ke importir yang menetapkan jumlah.bentuk, dan waktu pembayaran yang diharapkan. Open account juga bisa di sebut alat pemasaran karena menawarkan pembiayaan jangka pendek bagi pembeli potensial. Open account juga memungkinkan importir untuk menghindari fee yang dipungut oleh bank jika memakai letter of credit dan documentary collection. Open account memiliki kelebihan lain yaitu mengurangi pekerjaan dokumen (paperwork) dibandingkan dengan metode pembayaran yang lain. Perspektif Eksportir umumnya tidak menyukai metode ini, karena : Reputasi importir harus bisa diandalkan, tidak melibatkan bank, dokumen tagihan harus lengkap, masalah modal kerja.

Documentary collection
Bank komersial bertindak sebagai perantara untuk memudahkan prosespembayaran sesuaipermintaan pembeli.

Letter of Credit  
Adalah surat yang dikeluarkan oleh opening bank atas permintaan importir yang ditujukan kepada eksportir dan memberi hak kepada eksportir untuk menarik wesel (sejumlah uang) setelah eksportir memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam L/C.
 Keuntungan bagi eksportir:
1.       Menghilangkan risiko kredit.
2.      Mengurangi bahaya penundaan pembayaran karena pengendalian nilai tukar atau tindakan politik lainnya.
3.      Mengurangi ketidakpastian.
4.      Terlindung dari risiko sebelum pengiriman.
5.      Memastikan pembayaran atas produk.

 Keuntungan bagi importir:
1.      Pembayaran dilakukan jika kondisi yang ditetapkan dalam L/C terpenuhi.
2.      Setiap dokumen yang diperlukan telah diinspeksi secara teliti oleh orang yang berpengalaman.
3.      Importir dapat meminta jangka waktu pembayaran kredit yang lebih baik.
4.      Tidak ada pembekuan dana jika L/C diubah menjadi cash in advance.
5.      Dalam hal dana sudah dibayarkan (melalui bank), lebih mudah menarik kembali dananya jika eksportir tidak mampu melakukan pengiriman yang pantas.

  Kerugian bagi importir:
1.      Syarat dan ketentuan yang berlaku di bank mungkin memberatkan importir, misalnya karena importir dianggap belum bonafid atau nilai transaksi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
2.      Tidak banyak bank yang dapat mengeluarkan L/C, terutama di masa krisis ekonomi
Jenis-jenis L/C
  1. Apabila dilihat dari dapat tidaknya dibatalkannya L/C
a.      REVOCABLE
L/C dapat dibatalkan sewaktu-waktu tanpa memberitahukan kepada pihak-pihak lain.
b.      IRREVOCABLE
Setiap perubahan atau pembatalan harus diberitahukan kepada pihak lain.
  1. Apabila dilihat dari saat pembayaran L/C oleh importirSIGHT L/C
Begitu dokumen diterima oleh importir maka pada saat itu juga importir harus membayar.
a.      USANCE L/C
Memberi kesempatan kepada importir pada waktu yang ditentukan oleh pihak bank.

Countertrade
Adalah bentuk transaksi bisnis internasionalk dengan imbal beli, dimanapara pihak menerima sesuatu selain uang sebagai pembayaran atasbarang dan jasanya. Bentuk-bentuk countertrade ; barter,counterpurchase, buy back,dan offset purchase.
Kelemahan:
  1. Kurang efisien dibandingkan pembayaran kontan atau kredit.
  2. Perusahaan yang melakukan counter-trade kesulitan mendapatkan uang tunai di pasar internasional.
Bentuk-bentuk counter-trade:
  1. Barter: Pertukaran secara langsung, barang dengan barang.
  2. Counter-purchase atau barter paralel: Penjualan dan pembelian dari barang yang tidak berhubungan.
  3. Buyback: Membayar kembali barang yang dibeli dengan menjual produk yang berhubungan.
Alasan counter-trade:
  1. Counter-trade memungkinkan anggota suatu kartel seperti OPEC untuk menurunkan harga dari yang disepakati.
  2. Counter-trade mengurangi risiko yang dihadapi suatu negara yang melakukan kontrak baru fasilitas manufaktur.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam counter-trade:
Nilai jual kembali produk pertanian di futures market. Sepanjang perusahaan telah memperhitungkan nilai jual kembali, maka tidak masalah jika harus dipertukarkan antara dua barang yang tidak sederajat dalam teknologi. Tingkat keuntungan yang dipersyaratkan dalam counter-trade harus benar-benar fair.Dengan counter-trade, biaya broker dapat dihemat. Counter-trade menjadi alternatif di saat cadangan devisa tidak memadai.


Baca selengkapnya »

Rabu, 08 April 2015

Manajemen strategik





LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

PT. Surya Pratista Hutama (SUPRAMA), merintis usaha dengan sederhana sebagai perusahaan kecil yang dikelola keluarga bernama PT. Sampindo yang berdiri pada tahun 1972 di Sidoarjo, Jawa Timur. 
PT. Sampindo memproduksi mi dan snack berkualitas tinggi dengan komitmen mengutamakan kualitas, nilai dan rasa yang bermutu, bisnis bertumbuh dengan baik melalui produk paling popular dengan merek mi telur kering merek Burung Dara. Di 1989, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju dan permintaan dari konsumen yang terus meningkat, maka PT. Sampindo berpindah lokasi dan memulai produksi beragam mi instan merek Surya Mi dan produk snack.  Dengan 6 hektar area produksi yang memperkerjakan lebih dari 1000 pegawai dan 30 armada, PT. Sampindo adalah salah satu perusahaan dengan kapasitas produksi yang terbesar di Indonesia Timur. Produk didistribusikan ke seluruh Jawa dan berbagai cabang di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain.
Dalam era globalisasi, PT. Sampindo melakukan kerjasama internasional dengan HJ. Heinz di tahun 1997, menjadi PT. Heinz Suprama dan memulai ekspansi produk di pasar internasional. Manajemen dan integritas organisasi, produk kualitas dan efisiensiensi teknologi semakin ditingkatkan untuk memperluas cakupan produk di pasar lokal dan internasional dalam masa kerjasama ini. Tahun 2006, PT. Heinz Suprama, sekarang PT. Suprama, kembali sebagai bisnis keluarga,  sedangkan HJ Heinz kembali berfokus pada bisnis industri utamanya.
Sampai saat ini, PT. Suprama terus memposisikan diri sebagai produsen produk mi dan snack terpercaya yang berkualitas dan berkomitmen tinggi.

Visi Suprama

Menjadi perusahaan mi dan makanan alternatif terbaik di Indonesia dan diakui oleh pasar dunia

Misi Suprama

Kami di Suprama berkeyakinan untuk memberi kontribusi dalam hidup konsumen, karyawan dan masyarakat sekitar dengan menjamin mutu produk dan pelayanan.

TUJUAN PERUSAHAAN

menghasilkan produk makanan berkualitas dengan harga terjangkau dan mudah diperoleh konsumen, sehingga menghasilkan manfaat yang berkelanjutan bagi stakeholder

ANALISIS SWOT
KEKUATAN (STRENGTH)

  1. Memiliki standart ISO 22000 dalam food safety
  2. Memiliki keunggulan harga yang cukup terjangkau konsumen
  3. Memiliki laboratorium quality control dalam pabrik
  4. Selain memproduksi mie perusahaan juga memproduksi snack dll
  5. Memiliki pelanggan yang loyal
  6. Program CSR sangat berpengaruh dan memberi manfaat bagi masyarakat
KELEMAHAN

  1. Perusahaan masih tergantung pada tenaga kerja ahli dalam bidang teknisi yang hanya dimiliki orang tertentu padahal mesin sering mengalami kerusakan
  2. Belum dikenalnya produk lain selain mie dalam masyarakat.
  3. Sales yang tidak jujur dalam proses keuangan

OPORTUNITY

  1. Pertumbuhan industry mie yang semakin hari semakin meningkat
  2. Jarang adanya penerimaan pemesanan khusus di jawa timur
  3. Meningkatnya permintaan produk untuk kesehatan sekarang dan jangka panjang contoh : bahan2 alami tumbuhan sebagai pewarna mie

THREAT

  1. Banyak perusahaan mie yang sudah dikenal masyarakat
  2. Produk makanan cepat saji pengganti yang banyak varian rasanya.
  3. kepuasan pelanggan terhadap suatu produk tertentu



Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (STRENGTH)


FAKTOR STRATEGIS

NILAI
BOBOT
RATING
SKOR
Memiliki standart dalam food safety
4
0,25
4
1
Harga yang terjangkau di kalangan konsumen
3
0,19
3
0,57
Memiliki Laboratorim quality control
2
0,12
2
0,24
Pelayanan Co-packing
3
0,19
3
0,57
Jaringan distribusi yang tersebar di Indonesia
4
0,25
4

1
Total
16
1

3,38
 KETERANGAN

Ukuran pembobotan
  • 1 = sedikit penting
  • 2 = agak penting
  • 3 = penting
  • 4 = sangat penting

Ukuran rating  kelemahan
  • 1 = sedikit kuat
  • 2 = agak  kuat
  • 3 = kuat
  • 4 = sangat kuat









Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan (WEAKNESS)

FAKTOR STRATEGI

NILAI
BOBOT
RATING
SKOR
Masih tergantung kepada tenaga ahli dan kerja mesin terkendala
4
0,29
-4
-0,87
Sales yang tidak jujur
3
0,21
-3
-0,42
Retur produk

3
0,21
-3
-0,42
Stok Persedian yang belebihan
4
0,29
-4
-0,87
Total
14


-2,58

KETERANGAN


Ukuran pembobotan
  • 1 = sedikit penting
  • 2 = agak penting
  • 3 = penting
  • 4 = sangat penting


Ukuran rating kelemahan
  • -1 = sedikit lemah
  • -2 = agak lemah
  • -3 = lemah
  • -4 = sangat lemah


Analysis Strategy
Untuk Mengetahui Peluang dan Ancaman

FAKTOR STRATEGI
NILAI
BOBOT
RATING
SKOR
Kebutuhan konsumen akan mie meningkat
4
0,28
4
1,12
Pelanggan yang loyal kepada perusahaan
4
0,28
4
1,12
Produk makanan cepat saji pengganti yang banyak varian rasanya.Bahan alami mie untuk kesehatan
3
0,21
3
0,63
Kebijakan pemerintah dalam Program csr yang mendukung perusahaan
2
0,14
2
0,07
kemajuan teknologi dalam mengembangkan inovasi produk
1
0,07
1
0,07
Total
14
3.01

KETERANGAN

Ukuran pembobotan

Ukuran Rating Peluang :
  • 1 = Sedikit penting
  • 2 = Agak penting
  • 3 = penting
  • 4 = Sangat penting
  • 1 = Sedikit berpeluang
  • 2 = Agak berpeluang
  • 3 = berpeluang
  • 4 = Sangat berpeluang


FAKTOR STRATEGI
NILAI
BOBOT
RATING
SKOR
Banyaknya peruhaan mie yang sejenis
2
0,25
-2
-0,5
Produk pengganti lain selain mie kuning ex.bihun
1
0,125
-1
-0.125
Menggunakan beberapa pemasok
2
0,25
-2
-0,5
Masyarakat yang selalu menginginkan inovasi2 terbaru akan suatu produk sesuai kebutuhan.
3
0,375
-3
-1.12
Total
8


-2,25


KETERANGAN 

Rating pembobotan



Rating Ancaman :
  • 1 = Sedikit penting
  • 2 = Agak penting
  • 3 = penting
  • 4 = Sangat penting
  • -1 = Sedikit terancam
  • -2 = Agak terancam
  • -3 = Terancam
  • -4 = Sangat terancam




Analisis Matrik SWOT
       Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti dituliskan di atas,  hasilnya dapat  dirangkum  sebagai berikut:
1.Skor Total Kekuatan 3,38
2.Skor Total Kelemahan -2,58
3.Skor Total Peluang 3,01
4.Skor Total Ancaman -2,25

Koordinat  Analisis  Internal
(Skor  total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) =
(3,38 – 2,58)   = 0,8
Koordinat  Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) =
(3.01 - 2,25) = 0.76

 

Posisi PT SUPRAMA


                                                                                  

Jika Posisi diagram itu Strength-Oportunity(SO) = Growth
Jika Posisi diagram itu Weakness-Oportunity(WO) = Stabilitas
Jika Posisi diagram itu Weakness-Treath(WT) = Penciutan
Jika Posisi diagram itu Strength-Treath(ST) = Kombinasi
Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit usaha diketahui pada kuadran I namun cenderung dekat pada kuadran IV sehingga perlu diadakan penyempurnaan analisis dengan menghitung luasan wilayah pada tiap-tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut ini :



Tabel
Luasan Matrik dan Prioritas Strategi

Kuadran
Posisi titik
Luas matrik
Ranking
Prioritas Strategi

SO

(3,38 ; 3,01)

10.174

1

Growth

WO

(3.01;-2,58)

-7.766

2

Stabilitas

WT

(-2.58 ;-2.25)

5.805

4

Penciutan

ST

(3.38 ; -2.25)

-7.605

3

Kombinasi

Sumber data
Dari pengolahan data untuk mengetahui luas matrik dan prioritas strategi pada , maka diperoleh hasil luas matrik terbesar pada kuadran I dengan luas matrik 10.174 , namun perlu diperhatikan juga bahwa luas matrik pada kuadran II juga memiliki luas matrik yang cukup diperhitungkan yaitu 7766. Uraian mengenai posisi ranking luas matrik kuadran antara lain :
Ranking ke 1 : Pada kuadran ke I dengan luas matrik 10.174
Ranking ke 2 : Pada kuadran II dengan luas matrik 7.766
Ranking ke 3 : Pada kuadran IV dengan luas matrik 5.806
Ranking ke 4 : Pada kuadran III dengan luas matrik 7.605

Alternatif Strategi

Tiap strategi dalam peta analisa positioning dan evaluasi ini  menunjukkan faktor-faktor penting. Sebagaimana ditunjukkan  dalam kuadran dalam analisis SWOT masing-masing kuadran mempunyai sifat-sifat  sebagai  berikut 

Kuadran pertama ini menggambarkan kondisi intern yang kuat  dengan lingkungan yang mendukung sehingga  arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat agresif, misalnya strategi pertumbuhan (Growth Strategy) bagi organisasi.

Kuadran kedua ini menggambarkan kondisi intern yang lemah  dan kurang mendukung sehingga arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat perbaikan intern,  misalnya  stabilisasi  dan rasionalisasi.

Kuadran ketiga ini menggambarkan kondisi intern yang kuat dan lingkungan yang kuat mendukung sehingga arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah berorientasi ke luar, misalnya diversifikasi dalam hal bentuk pelatihan.

Kuadran keempat ini menggambarkan kondisi intern yang lemah dan kondisi eksternal yang kurang mendukung sehingga arah,  sasaran, dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat defensif, misalnya mempertahankan eksistensi (Survival  Strategy).

Berdasarkan hasil dari analisis data, serta didukung dengan matrik posisi lembaga dari internal, eksternal dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, serta strategi pertumbuhan pemasaran tersebut, maka pimpinan PT SUPRAMA harus mulai bisa mengidentifikasi hasil yang didapatkan dari fasilitas dan layanan yang diluncurkan ke pasaran.

Analisa matrik SWOT yang telah diuraikan di atas telah mendapatkan suatu hasil titik koordinat yang terletak pada (0,8 ; 0,76). Hal ini menunjukkan bahwa pada sumbu datar mempunyai nilai 0,76, sedangkan pada sumbu vertikal mempunyai nilai 0,8. Jika ditinjau lebih jauh, posisi ini mempunyai posisi yang cukup rawan, karena jika nilai ini diposisikan pada posisi yang kuat, seharusnya nilai yang ada tidak sebesar angka tersebut. artinya posisi itu seharusnya berada di tengah-tengah kuadran I dengan nilai positip. Disisi lain, posisinya tidak bisa dikatakan dalam posisi yang lemah karena dalam kenyataannya nilai koordinat yang ada tidak berada dalam posisi kuadran III. Dari kondisi ini, sebenarnya PT SUPRAMA mempunyai kesempatan membuat produk baru untuk mengikat para pelanggan yang loyal agar pelanggan tidak bosan dengan produk yang ada . Hal ini bisa ditunjukkan bahwa dengan angka koordinat 0,8 ; 0,76 menunjukkan bahwa kekuatan yang ada lebih tinggi dibandingkan dengan kelemahannya, serta peluang yang ada mempunyai kondisi yang lebih besar dibandingkan dengan ancaman yang ada.

Sedangkan berdasarkan analisa matriks internal-eksternal dapat diketahui bahwa posisi PT SUPRAMA berada pada kolom 1 dimana pada kolom tersebut menyarankan pengembangan produk untuk meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau mengembangkan produk yang sudah ada. pengembangan produk pt. suprama yakni dengan menambah produk baru misalnya ; snack mie yang di packing dalam kemasan yang bisa dibawa saat santai serta memberikan varian rasa seperti keju, balado dan barbeque.

Sesuai dengan strategi SO (Strength-Opportunity) maka dapat diupayakan peningkatan kemampuan dan kompetensi aparatur untuk melakukan kerjasama yang efektif dan efisien, dimana aktifitas tersebut dapat dilakukan melalui perencanaan sumber daya manusia yang ada.

Baca selengkapnya »